Danau Patenggang atau lebih dikenal dengan Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda. Situ berarti danau, sedangkan patengan atau patenggang berasal dari kata pateangan-teangan yang berarti saling mencari-cari.
Konon, ada seorang pangeran bernama Raden Indrajaya dan seorang putri bernama Dewi Rengganis yang saling mencintai. Namun karena keadaan, keduanya terpaksa berpisah. Keduanya dilanda kesedihan berkepanjangan, sampai-sampai air mata mereka berdua menggenang dan membentuk sebuah situ atau danau.
Kawasan wisata yang sangat kental dengan nuansa percintaan ini terletak di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Luasnya yang mencapai sekitar 150 hektar dan keindahan alamnya mampu menyihir setiap wistawan yang datang ke tempat ini. Hamparan hijau kebun the Rancabali dan Kawasan Hutan Pinus Patengan yang asri dan sejuk, serta matahari yang hangat memberikan kesan damai dan ketenangan bagi wisatawan yang berkunjung.
Objek wisata alam ini memiliki banyak keistimewaan dan daya tarik yang dapat menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Kisah cinta Dewi Rengganis dan pangeran masih dapat dirasakan oleh setiap pengunjung melalui peninggalan-peninggalan yang ada di lokasi, seperti batu cinta dan Pulau Asmara atau Pulau Saka. Batu cinta merupakan tempat bertemunya kembali pasangan ini. Sedangkan Pulau Asmara atau Pulau Saka berasal dari perahu yang dibuat oleh pangeran untuk mengelilingi danau bersama Dewi Rengganis yang kemudian berubah menjadi sebuah pulau berbentuk hati.
Untuk menikmati keindahan Situ Patenggang ataupun singgah di Pulau Sasaka, wisatawan bisa menggunakan perahu kecil yang banyak isewakan di sekitar situ. Selain itu, wisatawan juga bisa mencoba fasilitas lainnya, seperti speed boat, perahu dayung warna-warni, sepeda air, dan perahu bebek. Bagi wistawan yang hobi memancing juga bisa memancing di tempat yang sudah disediakan.
\
Dengan adanya kisah percintaan yang melegenda, setiap hari libur wisata ini ramai dikunjungi. Konon bila sepasang kekasih yang ingin hubungan mereka langgeng, datanglah ke Situ Patenggang dan berperahu bersama mengelilingi danau sampai ke Pulau Asmara dan Batu Cinta. Objek wisata yang satu ini tergolong murah meriah, cukup merogoh kocek Rp4.000,00 per orang untuk tiket masuk dan Rp10.000,00 untuk parkir, wisatawan sudah bisa menyaksikan keindahan danau ini.
Dengan biaya yang murah , pengunjung sudah bisa menikmati beragam fasilitas yang ada, seperti area parkir, musholla, MCK, toko souvenir, rumah makan, shelter-shelter, tikar, dan perahu-perahu yang disewakan. Akan tetapi, beberapa dari fasilitas tersebut akan dikenakan biaya penyewaan.
Untuk sampai di Situ Patenggang wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi dapat langsung menuju kawasan Situ patenggang melewati Kota Ciwidey, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Dan, bagi pengunjung yang naik angkutan umum, ada dua alternatif angkutan dari Terminal Bus Leuwipanjang Bandung, yaitu naik angkutan kota atau naik bus Sukaraja jurusan Bandung-Ciwidey sampai terminal Ciwidey. Kemudian, dari terminal Ciwidey, naik bus lagi ke kawasan Situ Patenggang.
Keren banget..................
Ok banget pemandangannya
Keren banget..................