Sukabumi- Sekitar 10 persen dari 234 seni budaya Jawa Barat hampir punah karena tidak adanya regenerasi dan minimnya anggaran untuk mempertahankan seni kebudayaan asli suku sunda ini seiring dengan kuatnya pengaruh kebudayaan asing.
"Sekitar 10 persen kebudayaan asli Jabar hampir punah karena tidak adanya regenerasi seni dan kebudayaan tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar, Nunung Sobari di sela-sela acara kirab budaya di Sukabumi, Minggu.
Adapun seni dan kebudayaan yang hampir punah tersebut, di antaranya goong renteng, pantun buhun, dan pantun beton. Kebudayaan sunda ini, menurut dia, sudah kurang banyak peminatnya, apalagi dari kalangan remaja.
Selain itu, lanjut dia,pelajaran tentang kebudayaan sunda pun di sekolah hanya paling lama dua jam dan minimnya ekstrakulikuler tentang kebudayaan dan seni sunda sehingga pelajar lebih memilih kebudayaan asing sebagai panutan.
"Sebenarnya kebudayaan sunda sangat banyak dan menarik, bahkan warga negara asing banyak yang ingin belajar, tetapi anehnya orang asli Jabar malah enggan belajar dan mendalami kebudayaan sunda ini," ujarnya.
Nunung berharap kirab budaya sunda di kota itu bisa menjadi momen kebangkitan budaya dan seni sunda yang hampir punah dan tersusupi oleh kebudayaan asing.
Wali Kota Sukabumi Muslikh Abdussyukur menjelaskan kebudayaan dan kesenian sunda dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-98 Kota Sukabumi ini bertujuan untuk meningkatkan citra budaya sunda.
Selain itu, kata Wali Kota, kirab juga menampilkan kebudayaan dan seni sunda dari berbagai daerah di Jabar.
"Kami berharap dengan diangkatnya seni dan budaya sunda ini, bisa meningkatkan kembali ketertarikan warga Jabar dan sebagai langkah mempromosikan kesenian sunda," kata Muslikh.
(T.KR-ADR/D007)
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar